Taman


TAMAN




Oleh : Sunardi, S.Pd.
Widyaiswara Muda P4TK BBL Medan


Halaman tanpa taman hias agaknya belum lengkap dan belum berfungsi sebagai tempat tinggal yang nyaman, juga belum mempunyai lingkungan yang indah. Betapapun kecilnya halaman, orang akan berusaha untuk memperindahnya dengan taman yang mampu memberi warna dalam kehidupan sehari-hari. Dewasa ini taman hias makin berkembang menjadi kesukaan/hobby tiap orang yang menyukai keindahan.Kegiatan membuat dan merawat taman hias, menjadi suatu kesibukan orang yang memberikan kepuasan hati pada waktu melihatnya.Tanaman yang semula kecil tumbuh menjadi tanaman besar indah dan menawan. Namun demikian tanaman yang menawan saja belumlah cukup untuk suatu taman, akan tetapi sebaiknya dilengkapi pula dengan batu – batuan yang menambah kesan taman semakin alami.

Di dalam taman terdapat 2 elemen yang secara bersamaan memberi makna keindahan bila dibuat dan ditata secara terpola. Elemen pertama disebut elemen lunak dan elemen kedua disebut elemen keras. Elemen lunak terdiri berbagai jenis bunga dan pepohonan , rumput-rumputan termasuk hewan burung. Sedangkan elemen kedua yaitu elemen keras yang terdiri dari batu-batuan hias (batu artificial) yang dibentuk/dibuat terpola dan diberi warna alami. Batu-batuan hias ini dapat berupa patung-patung (arca), pot bunga (permanent atau non permanen), relief batu-batuan di dinding dan batu-batuan lantainya yang dirancang di dalam taman yang ikut memberi makna keindahan bersama elemen lunak.Perhatikan gbr.1. di bawah ini gambar taman lengkap dengan pepohonannya.

Gbr.1. Taman



Sumber : https://id.pinterest.com

 Membuat batu Hias ( Batu Artifisial)

1.Pengertian.
Yang dimaksud dengan batu hias adalah bentuk batu-batuan yang dibuat dari adukan semen pasir, dibentuk dan diberi warna sedemikian rupa sehingga menyerupai batuan yang sebenarnya (alami). Batuan ini disusun sesuai dengan gambar rencana yang telah dibuat sebelumnya untuk kemudian dikombinasikan dengan tanaman, baik itu berupa bunga, rumput atau tanaman lainnya sehingga pada akhirnya akan menjadi sebuah taman hias yang indah. Sebagaimana diuraikan di pendahuluan, bahwa dalam taman terdapat 2 elemen pengisi yang dibuat dan ditata secara terpola dan secara bersamaan memberi kenyamanan serta keindahan di dalam taman. Elemen-elemen tersebut yaitu elemen lunak dan elemen keras :
 Elemen Lunak terdiri dari :
 -Tanaman, dari berbagai jenis seperti golongan rumput, semak maupun jenis pohon.
 -Satwa yang ada didalam maupun yang diadakan pada taman.
 Elemen Keras terdiri dari :
-Tanah, berbagai lokasi taman
 -Pekerjaan /paving, yaitu penutup lantai taman
- Jalan setapak
 - Pagar
 -Bangunan taman, seperti bangku taman, gazebo, arca, pergola, kolam, ayunan, pot bunga, dan lain-lain


. Gbr Taman rumah bentuk kolam 


Sumber : https://id.pinterest.com

 2.Fungsi Batu hias berfungsi sebagai objek padanan dari elemen lunak yang terdapat dalam taman. Batu hias yang ditata /diatur dengan rapi dan profesional sesuai dengan lingkungan akan memperlihatkan keindahan, keasriannya dan keartistikannya.

 3.Merencanakan Batu Hias Sebelum batu hias dibuat/ didirikan di dalam taman, pertama sekali harus dipikirkan bentuk dan penempatannya di Lokasi. Perencanaanbentuk batu hias harus belajar dari keadaan alam itu sendiri. Misalnya kita akan membuat taman dengan air terjun, taman dengan batu-batuan, taman dengan bukit-bukit, pot permanen mengelilingi pohon, bangku taman, patung-patung . Maka kita dapat belajar dengan sebenarnya. Dengan belajar dari alam, kita dapat membuat batu-batuan yang mirip atau bersuasana lingkungan alam aslinya yang indah. Dalam merencanakan batu hias taman, kita harus menggambarkannya (membuat sket) terlebih dahulu. Gambar tersebut dibuat dalam bentuk tampak atas dan persepektif, sehingga dalam implementasinya kita dapat dengan mudah untuk membuat bentuknya.

4.Komposisi. Komposisi dan proporsi atas komponen-komponen yang kita gunakan untuk pembuatan batu hias harus diperhitungkan dengan baik. Komposisi tinggi rendahnya batu-batuan harus diatur sedemikian rupa agar tampak artistik. Misalnya penempatan batu hias dipojok halaman, harus diusahakan bentuk batuan yang lebih tinggi sebagai latar belakang, semakin kedepan semakin renda. Demikian juga halnya bila kita ingin menambah lampu taman, penempatan dan tinggi rendahnya tiang lampu harus diatur, dengan baik agar menambah indahnya taman.

 Membuat Batu Hias
1.Membuat Pot Bunga Motif Kayu.
Langkah kerja
1.Basahi pasir sehingga mencapai basah – basah tanah .
 2.Masukkan pasir basah tanah kedalam ember tanpa tangkai sebagai pencetak bentuk . Pengisian dilakukan 1/3 volume ember lalu dipadatkan hingga penuh penuh lalu dipadatkan .
3.Tuang pasir tadi ke tempat yang kedap air ( tempat kita mambentuk pot bunga ) secara cepat dan tegak lurus . Maka akan terbentuk gundukan pasir seperti ember percetakannya.
4.Tambahkan gundukan pasir pada tepi – tepi , sebagai pembentuk motif pada tepi
 5. Buat adukan spesi dengan perbandingn 1:2 .
6.Plester seluruh permukaan gundukan pasir secara hati – hati agar bentuknya tidak berubah . Tebal plesteran minimum 1,5 cm.
 7. Bentuklah permukaan plesteran hangga membentuk tekstur
 8. Buat lubang pada bagian atas secukupnya dengan menggunakan benda bulat secara hati – hati .
9. Bentuk kaki pot pada bagian atas sebanyak tiga buah menggunakan bantuan pipa paralon.
 10.Setelah selesai diplester dan dibentuk teksturnya dibiarkan minimum selama 12 jam agar plesteran baik . 11.Angkat secara perlahan pot yang sudah mengeras, lalu letakkan pada posisi yang sebenarnya ( kaki pot sebagai tumpuan ).
12.Keluarkan sisa pasir yang masih terdapat didalam pot hingga plesteran ( dinding pot) tampak bersih . 13.Lakukan penyelesaian akhir pada bibir atas pot dengan memplestar pada bagian – bagian yang belum   rapi .
14. Kegiatan selanjutnya yaitu melakukan pengecatan .

Membuat Batu- Batuan Hias Pertamanan

Setelah memperhatikan gambar batu – batuan .Buatlah batu – batuan hias sesuai dengan ganbar rencana dengan memperhatikan langkah – langkah sebagai berikut :
 1.Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan
 2.Membuat adukan dengan perbandingan campuran disesuaikan dengan letak taman .
3.Mengatur dan memasang sisa – sisa batuan sesuai dengan bentuk bantuan yang direncanakan . 4.Menghamparkan adukan dan membentuk batu – batuan sesuai gambar rencana .
5.Setelah adukan agak kering bentuklah guratan – guratan atau alur – alur yang alami


 Gbr.3. Taman rumah di hiasi batu batu hias
 Sumber : http://www.designrumahmodern.com

.Pengecatan Batu Hias.

 1.Warna
Warna mempunyai peranan yang sangat penting dalam menampilkan batu hias didalam taman .Warna mempunyai pengaruh fsikologis yang berlainan terhadap seseorang .Dalam arsitektur warna tidak kalah pentingnya , baik untuk interior maupun exterior.Komposisi warna atau susunan dapat dilakukan dengan cara mencampur .Untuk menentukan komposisi warna kita harus lebuh kenal dahulu pengelompokan warna , yaitu warna primer dan sekunder .
Ada 3 jenis warna primer yaitu :
 ●Kuning
●Biru
●Merah
Pencampuran kuning dengan biru akan menjadi hijau , pencampuran merah dengan kuning menjadi jingga . Warna yang dibentuk dengan pencampuran warna primer itu disebut warna sekunder. Apabila warna sekunder ini dicampurkan lagi satu sama lainnya terdapatlah warna ketiga yang disebut dengan warna tertier . Warna hitam dan putih tidak terdapat dalam kelompok warna , karena warna tersebut adalah warna pastel .

Gbr. 4. Taman rumah yang sudah di cat
 Sumber : http://www.designrumahmodern.com

2.Cara Pengecatan Batu Hias.
Setelah batu hias yang kita buat benar – benar kering, selanjutnya kita dapat melakukan pengecatan . Jenis cat yang digunakan adalah cat tembok yang bermutu baik dan memiliki daya adheship yang kuat .

 Langkah Kerja :
1.Catlah seluruh batu hias yang telah kering dengan warna hitam .
2.Sapukan cat warna coklat secara mengambang sehingga terlihat warna coklat dilapisan atas atau garis tonjolan batu itu , sehingga warna dasar hitam pada batu tetap terlihat
3.Bila terdapat batu hias yang menampilkan potongan pohon kayu , warna dasar tetap hitam dan beri warna yang mengambang pada kulit kayu sesuai warna jenis kayunya .
 4.Pada mata kayu atau dahan yang terpotong harus menggunakan warna yang dapat yang dapat membedakan kulit kayu dan kayuintinya .
 5.Pada bagian kayu yang terbelah juga harus diberi warna yang dapat membedakan warna kulit dan intinya seperti langkah no 4.

Referensi :
Bambang Sulistyantara, 1992. Taman Rumah Tinggal. Penebar Swadaya. Jakarta
J. Pamudji Suptandar 1999. Desain Interior.Penerbit Djambatan.Jakarta.
Suharsono A.S.P, 1995. Taman Formal. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Suharsono A.S.P, 1995. Taman Rumah . Penerbit Kanisius . Yogyakarta.
Thomas C Wang ,1985. Gambar Denah dan Potongan . Penerbit Erlangga Jakarta.
 http://www.designrumahmodern.com di akses 16 Januari 2013

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelebihan dan Kekurangan Bahan Bangunan Kayu dan Baja

TEKNIK SEMPROT DALAM APLIKASI FINISHING FURNITURE

Perbandingan Batu Bata, Batako dan Bata Ringan