INFRASTRUKTUR ICT DALAM PENDIDIKAN

Oleh : Sunardi

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Saat ini berbagai insitusi di tanah air sedang terus mengembangkan implementasi teknologi informasi dan komunikasi yang bahasa trend nya kita kenal dengan ICT. Dengan semakin cepat berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka semakin cepat usang pula pengetahuan dan teknologi yang kita miliki. Untuk mengimbanginya harus selalu dilakukan Updating dan Upgrading pada beberapa sisi, mulai dari managemen, human resources, sistem kerja organisisasi, sarana dan prasarana pendukung, pendanaan, dan hal-hal lain yang berkaitan erat dengannya.

ICT-Information Communication Technology hanyalah sebagai salah satu bagian dari sistem informasi. ICT hanyalah sebagai landasan infrastruktur teknologi yang meliputi hardware, software dan jaringan komunikasi untuk mengambil, mengumpulkan, memproses, dan memberikan output berbentuk content digital. Lebih lanjutnya informasi tersebut didesiminasikan melalui jaringan transmisi data dengan menggunakan berbagai macam jenis peralatan komunikasi (jaringan komputer) baik untuk kebutuhan internal (Intranet) maupun untuk kebutuhan publikasi umum (Internet).

Menerapkan system informasi selain membutuhkan dukungan ICT tentunya juga membutuhkan Isi (Content), Prosedur (Procedure), dan Peranan SDM (Role) yang semuanya akan menuju satu kesatuan dari kebutuhan yang diharapkan intitusi (Gambar 1). Tanpa adanya proses informasi yang efektif maka institusi tersebut akan tidak dapat mengendalikan lingkungan sekitarnya. Mengelola ICT adalah merupakan pekerjaan yang sangat complex dan pada akhirnya konsekuensinya adalah mahal. Kuncinya adalah pentingnya mencari keseimbangan antara keuntungan yang diberikan dari investasi ICT lebih besar daripada biaya yang harus dikeluarkan.

Sebagaimana telah kami uraikan pada bagian pendahuluan bahwa system informasi merupakan seluruh kesatuan proses mulai dari operator sampai dengan managemen puncak, mulai dari teknis pengelolaan ICT yang kita kenal dengan Transaction Processing System (TPS), Sistem Pengambilan Keputusan atau Decission Support System (DSS) , Sistem Informasi untuk Managemen dengan istilah lain (Management Information System), sampai dengan Sistem Pendukung para kalangan Executive atau Executive Support System (ESS).

Secara singkat dapat kami tuliskan bahwa system informasi bukan hanya dikelola oleh para operator computer saja tetapi juga memerlukan peran serta dari para staf teknis dan profesional ICT, supervisor, para mid-level manager, dan juga para Executive Managers.

Semakin keatas maka pekerjaan teknis semakin kecil tetapi nilai dari informasi yang dimilikinya semakin tinggi dan hal ini akan dicapai apabila level-level dibawahnya dapat mengerjakan proses-proses yang dibebankan kepadanya dengan baik, efektif, dan efisien. Dengan kata lain semua input yang diberikan atau dientrikan oleh para operator menggunakan ICT, prosedur dan aturan yang berlaku dapat diproses dengan baik sehingga seluruh cotent digital dalam suatu intitusi dapat menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan managemen.

PEMBAHASAN

A.Implementasi ICT di lembaga Pendidikan

Proses operasi dari suatu lembaga atau institusi pendidikan dalam mengimplementasikan ICT dapat kita kategorikan kedalam beberapa aktifitas utama yang diuraikan sebagai berikut :
1.Proses Penerimaan
a.Implementasi ICT untuk pendaftaran siswa
b.Implementasi ICT dalam proses seleksi siswa
c.Implementasi ICT untuk pengumuman siswa yang diterima
d.Implementasi ICT untuk proses pendaftaran
2.Proses Belajar Mengajar
a.e-Learning
b.Multimedia
c.e-Library, e-Books, e-Journal, etc.
d.Virtual Laboratory
3.Proses Penelitian
a.Implementasi ICT untuk pencarian data dan informasi penelitian
b.Implementasi ICT untuk pengolahan data dan informasi penelitian
c.Implementasi ICT unutk penyebarluasan hasil penelitian
4.Proses Pengabdian Kepada Masyarakat
a.Hasil karya institusi yang dapat dipergunakan oleh masyarakat luas di desiminasi melalui implementasi ICT
b.GIS untuk membantu proses dalam menganalisa keadaan suatu daerah, dll.
5.Proses Berorganisasi dan Beraktifitas
a.Intitution Messaging System
b.On line Scheduling
c.Internet Radio
d.Internet TV
6.Proses Administrasi
a.Office Automation System
b.TPS, DSS, ESS, etc.
c.Enterprise Resources Planning System
d.Business Intelligence System

Salah satu hal yang tidak boleh dilupakan selain infrastruktur ICT dalam form survey tersebut adalah sebagaimana yang diuraikan pada Gambar 1 di atas, atara lain adalah sebagai berikut :
1.Purpose, yaitu tujuan dari Implementasi ICT di institusi tersebut
2.Procedur, yaitu segala bentuk aturan yang dibentuk untuk mengendalikan penerapannya
3.Roles, yaitu peranan dari setiap elemen yang berkaitan erat terhadap berjalannya implementasi ICT di intitusi tersebut
4.Content, yaitu isi atau segala sesuatu yang akan berjalan dalam sistem berbasis ICT tersebut antara lain Text, Gambar, Suara, dan Video.
5.ICT , yaitu Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi yang diterapkan di lingkungan intitusi tersebut.

B.Infrastruktur Dasar ICT Untuk Lembaga Pendidikan.

Rancangan Platform Infrastruktur ICT yang harus dimiliki oleh lembaga/institusi pendidikan agar mampu memberikan pelayanan digital secara PRIMA adalah sebagai berikut :

1.Software dan Hardware
Beberapa peralatan (hardware) serta aplikasi (software) yang berjalan didalamnya tentu merupakan kebutuhan utama yang harus dimiliki terlebih dahulu. Hardware tersebut banyak sekali jenis dan peruntukkannya mulai dari computer (PC) untuk membuat berbagai macam aplikasi (PC development), computer dengan kapasitas besar dan kualitas tinggi (server) untuk diinstalkan aplikasi yang telah dibangun yang mampu melayani permintaan (request) dari seluruh computer user (PCs client) yang mengakses ke computer tersebut, computer untuk melatih seluruh calon operator/user yang akan menggunakan aplikasi tersebut (PCs Training).

Secara detail kami kategorikan hardware yang dipergunakan dilingkungan insitusi pendidikan tersebut sebagai berikut :
1.Personal Computer (PC).
a.Administrasi
b.Training
c.Developer
d.Research
e.Public Access
f.Mobile
2.Server
a.Internal Application
b.Eksternal Application
c.Networking Support
d.Mail
e.Database
f.Data Centre
g.Mirroring
h.Back Up
3.Networking
a.Router
b.Hub or Switch Hub
c.Cabling (COAX, U/STP, FO)
d. Wireless LAN equipment
e.Load Balancer
f.Bandwidth Limiter and Controlling
g.Modem
h.Other DCE – DTE equipment
i.Trouble shooting equipment
j.Other network equipment
4.Multimedia
a.LCD Projector
b.Scanner
c.OCR
d.Digital Camera
e.TV with RGB input
f.Plasma
g.Conference equipment
h.Etc.
5.Supporting
a.Storage Area Network
b.Backup Storage
c.UPS
d.Automatic Genset

Selain hardware tersebut diatas tentunya kita pun harus memiliki aplikasi yang dapat digunakan sebagai pengumpul data, pemroses secara otomatis, dan juga dapat menghasilkan laporan sesuai dengan format yang diinginkan. Salah satu aplikasi yang tidak kalah pentingnya adalah homepage. Aplikasi ini sudah menjadi keharusan untuk dimiliki oleh setiap institusi. Selain aplikasi tersebut tentunya ada beberapa software/aplikasi yang harus dimiliki oleh setiap institusi dalam mengimplementasikan ICT, antara lain :
1.Operating System Platform
•Windows
•Unix
•Linux
2.Support System
•Office automation : Word, Data, Image processing
•Transaction Processing System
•Management Information System
•Communication and Collaboration System
•Document Management System
•Integrated Support System :
-Decision Support System
-Executive Support System
-Groups Support System
-Expert System
•Knowledge Work System
•Data Warehouse
•Business Intelligence
•Mobile Computing System
3.Web Base System
•Internet
•Intranet
•Extranet
4.Networking
• DNS, Lokal DNS
• Proxy
• Firewall
• Monitoring

2.Telecommunication and Networking
Data dan informasi yang akan, sedang dan sudah dibangun tentunya membutuhkan media jaringan elektronik. Berbagai macam aplikasi dan teknologi saat ini telah dapat diintegrasikan dalam suatu jaringan elektronik yang menghubungkan seluruh entitas di dalam organisasi bahkan juga pada beberapa kondisi membutuhkan konektifitas dengan organisasi di luar organisasi itu sendiri. Salah satu bentuk nyata dari hal tersebut adalah dengan semakin meluasnya aplikasi dan informasi yang diberikan melalui jaringan global yang kita kenal dengan internet.

Infrastruktur jaringan elektronik ini dapat kita uraikan sebagai berikut :
1.Topologi
2.Media
a.Cable
b.Wireless
c.Satelite
3.Provider
a.ISP = ……..MBps
b.NAP = ……..MBps
4.Outsourcing
a.Hosting
b.Collocation
c.Mirroring
5.Services
a.VoIP
b.Hotspot
c.VPN
6.Maintenance
a.Basic Network Tools
b.Error Detection Tools

C.Infrastruktur E-Learning.

Keberhasilan pemanfaatan E-Learning environment yang terintegrasi tidak lepas dari

berbagai aspek seperti tools teknologi informasi yang digunakan, desain content, metode serta

perilaku belajar-mengajar mahasiswa maupun dosen dan lain-lain.

Persoalan utama yang sering dihadapi oleh setiap universitas pada saat akan

mengembangkan e-Learning adalah keterbatasan Bandwidth serta biaya operasional yang sangat

tinggi, sehingga sampai hari ini hanya beberapa universitas besar saja di dunia yang mampu

mengimpemntasikannya secara maksimal, seperti kerjasama e-leraning antara MIT dengan

Singapore National University dalam program Twin Graduate mereka, dengan teknologi

Teleconference. Barangkali kita masih ingat pada saat Presiden RI menyelenggarakan Sidang

Kabinet dengan teknologi Teleconference, menghabiskan biaya ratusan juta Rupiah, bagaimana

jika teknologi ini dimpelemtasikan dalam e-learning?

Dalam penggunaan Bandwidth, terutama untuk aplikasi multicasting untuk kebutuhan

teleconference adalah salah satu hambatan dalam membangun e-learning, berikut adalah ilustrasi

penggunaan bandwidth untuk masing-masing aplikasi e-learning


Infrastruktur yang mendukung di dalam kampus sendiri juga harus memadai, karena

kebutuhan bandwith yang besar, dengan kecepatan transfer data yang tinggi, jelas menuntut

ketersediaan infrastruktur yang reliabel (High Speed Networking).

Beberapa infrastruktur yang harus tersedia dalam membangun e-learning system antara lain

1. Infrastruktur untuk konversi data video analog ke video digital

Infrastruktur ini digunakan untuk proses akuisisi data video untuk di multicasting-kan ke

dalam jaringan


2. Infrastruktur sistem untuk impelementasi buffer display

Perangkat inii dibutuhkan pada saat data video disalurkan melalui jaringan, maka

kemmungkina munculnya lossless data kan besar, maka untuk memperbaiki lossless

tersebut dibuthkan perangkat tambahan, untuk meminimalisai efek latensi dan jitter pada

saat data ditransmisikan


3. Pola pengiriman data video, karena pola ini menetukan dukungan infrastruktur yang harus

digunakan. Dalam pola aliran data video ini, dapat digunakan tiga metoda, antara lain :

a. Pola Point to Multipoint Bidirectional Application

Pola point to Multipoint Bidirectional Application digunakan untuk mendukung

proses pembelajaran real-time jarak jauh dengan memanfaatkan bandwidth

teleconference, dimana setiap client mempunyai peranan yang sama. Dalam hal ini

terjadi interaksi secara langsung antara pengajar deengan mahasiswa, dan

komunikasi data video berlangsung dalam dua arah (bidirectional)


b. Pola Point to Multipoint Unidirectional Application

Pola point to Multipoint unidirectional application dimafaatkan untuk proses

pembelajaran yang tidak mengundang interkasi langsung antara dosen dengan

mahasiswa, dalam hal ini aliran data video berjalan satu arah saja (unidirectional).

Pada Implementasinya data video yang telah didigitalisasi disimpan di dalam sebuah

server, yang kemudian akan didistribusikan pada jaringan pada saat perkuliahan akan

dilaksanakan, dan mahasiswa dapat mengakses data ini melalui desktop masingmasing.


c. Pola Point to Point Unidorectional Apllication

Pola ini adalah pola yang sering digunakan dalam proses pembelajaran jarak jauh

(distance learning), dimana komunikasi data video dilakukan secara point ot point

dari server ke client, kemudian dari client ini di displaykan kepada mahasiswa yang

ditempatkan dalam satu ruangan presentasi video. Dalam hal ini perkuliahan

berlangsung secara pasif, tanpa adanya interaksi langsung antara mahasiswa dengan

dosennya.



Di Indonesia, e-learning yang berkembang baru hanya sebatas transfer ”e-learning

content”, sehingga komunikasi berlangsung satu arah, dimana mahasiswa dapat mendownload

materi kuliah melalui situs masing-masing universitas, karena masih tingginya biaya operasional

untuk aplikasi komunikasi data video.


PENUTUP

A.Kesimpulan.

1. ICT-Information Communication Technology hanyalah sebagai salah satu bagian dari sistem informasi. ICT hanyalah sebagai landasan infrastruktur teknologi yang meliputi hardware, software dan jaringan komunikasi untuk mengambil, mengumpulkan, memproses, dan memberikan output berbentuk content digital

2.Proses operasi dari suatu lembaga atau institusi pendidikan dalam mengimplementasikan ICT dapat kita kategorikan kedalam beberapa aktifitas utama yang diuraikan sebagai berikut :
1.Proses Penerimaan

2.Proses Belajar Mengajar

3.Proses Penelitian

5.Proses Berorganisasi dan Beraktifitas

6.Proses Administrasi

3. Rancangan Platform Infrastruktur ICT yang harus dimiliki oleh institusi pendidikan agar mampu memberikan pelayanan digital secara prima adalah dengan sofware dan hardware

A.Saran

Hendaknya pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah agar melengkapi infrastruktur ICT semua institusi pendidikan diseluruh Indonesia agar semua siswa dapat menikmati kemajuan ilmu dan teknologi dan khususnya teknologi informasi dan komunikasi.

Referensi :

Baisoetii. (1998). Komputer dan Pendidikan. Yogyakarta.

Daniel, Jos (1986). Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful B dan Zain, Aswan. (2002) Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

eddynurmanto.unpad.ac.id/?p=7diakses tgl 4Februari 2010

Hasbullah, 2003. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, PT. Raja Grafindo Persada.

Hamalik, Oemar (1986). Media Pendidikan.Bandung : Penerbit Alumni

Oetomo, B.S.D dan Priyogutomo, Jarot. 2004. Kajian Terhadap Model e-Media dalam

Sadiman, Arif, dkk. (1986). Media Pendidikan, Pengertian, pengembangan dan

pemanfaatannya. Jakarta : Rajawali Press.

Slameto (1988) Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, Rineka, Cipta, Jakarta

Suleiman, A.Hamzah. (1985). Media Audio-Visual. Jakarta : Penerbit Gramedia

Surendro, Kridanto. 2004. Pengembangan Aplikasi Learning Content Management System untuk

Syah, Muhibbin. (2002). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung : Rosda karya

Utomo, Junaidi. 2001. Dampak Internet Terhadap Pendidikan : Transformasi atau Evolusi,


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelebihan dan Kekurangan Bahan Bangunan Kayu dan Baja

TEKNIK SEMPROT DALAM APLIKASI FINISHING FURNITURE

Perbandingan Batu Bata, Batako dan Bata Ringan